Dalam kehidupan
kekecewaan kadang terjadi pada diri kita, bahkan merasa kecewa sekali, hal ini
terjadi bisa karena keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai
harapan. Dalam kekecewaan atau rasa kecewa yang terjadi pada diri kita, mari
kita berusaha merenungi kebenarannya untuk
ketentraman jiwa.
Hidup ini ibarat orang yang sedang berjalan, kita diberi kesempatan untuk singgah sejenak untuk melepas lelah, haus & dahaga……ibaratnya terserah kita mau minum atau tidak, mau minum air putih, es cendol atau kopi. Manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan bahkan mengejar berbagai keinginan, tapi kita juga harus sadar bahwa tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum, harus sukses, harus bahagia atau suatu keharusan yang lain. Maka sepatutnya kalau kita harus bisa mensyukuri atas apa yang kita dapatkan, berdoa, berusaha serta bersyukur. Banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Suatu kegagalan tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita.
Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu Rizki, jabatan,kedudukan pasti akan Allah sampaikan.Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki, meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.
ﻣﺂﺃﺼﺎﺐﻣﻥ ﻣﺻﯿﺑﺔ ﻓﯽﭐﻷﺮﺹ ﻭﻻﻓﯽﺃﻨﻔﺴﻛﻡﺇﻻﻓﯽﻛﺘﺐ
ﻣﻥﻗﺑﻞﺃﻥ ﻨﺐﺃﻫﺂﺇﻥ ﺫﻟﻝ ﻋﻠﻰ
ﭐﻟﻟﱠﮫ ﻳﺴﻳﺭٌ ﴿٢٢﴾
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di
bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah”. (QS Al-Hadid ; 22)
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan
supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (QS Al-Hadid ; 23)
Demikian juga
bagi yang sedang galau terhadap jodoh.Kadang kita tak sadar mendikte Allah
tentang jodoh kita,bukanya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi
benar-benar mendikte Allah: Pokoknya harus dia Ya Allah harus dia, karena aku
sangat mencintainya. Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta
dengan paksa.Dan akhirnya kalaupun Allah memberikanya maka tak selalu itu yang
terbaik. Bisa jadi Allah tak mengulurkanya tidak dengan kelembutan, tapi
melemparkanya dengan marah karena niat kita yang terkotori.
Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah : “Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah 216)
Maka setelah
ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap
apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa
apa-apa yang kita rasa perlu didunia ini harus benar-benar perlu bila ada
relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang mukmin
tidak hidup untuk dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang
sesungguhnya : hidup di akhirat kelak!
Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!
"menebar sedekah...menuai berkah"...Alangkah indah & nikmatnya bersedekah...
arikenya wibowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
belajar menulis, belajar membaca, belajar berkomentar, belajar dikomentari............ why not???